Potensiometer dan tahanan geser adalah dua komponen elektronik yang penting dalam pengukuran dan pengaturan sinyal listrik. Potensiometer, juga dikenal sebagai resistor variabel, memiliki tiga terminal yang memungkinkan pengguna untuk mengubah resistansinya secara manual. Di sisi lain, tahanan geser, atau sering disebut sebagai potensiometer linier, juga dapat mengubah resistansinya tetapi dengan mekanisme geser fisik. Kedua komponen ini memiliki peran vital dalam pengaturan tingkat sinyal atau pengukuran dalam berbagai aplikasi elektronik.
Fungsi utama potensiometer dan tahanan geser adalah untuk mengontrol arus listrik atau tegangan dalam suatu rangkaian. Mereka sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan pengaturan presisi, seperti dalam pengaturan volume pada perangkat audio atau dalam sistem pengaturan kecerahan pada layar. Selain itu, potensiometer dan tahanan geser juga sering digunakan dalam alat-alat pengukur dan instrumen laboratorium untuk kalibrasi dan pengukuran yang akurat.
Jembatan Wheatstone adalah salah satu konfigurasi rangkaian yang digunakan untuk mengukur resistansi yang tidak diketahui dengan membandingkannya dengan resistor yang diketahui nilainya. Ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada tahun 1833 dan dikembangkan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1843, jembatan Wheatstone menjadi salah satu alat yang paling umum digunakan dalam pengukuran presisi. Dengan menggunakan prinsip perbandingan resistansi, jembatan Wheatstone dapat digunakan untuk mengukur berbagai parameter seperti tekanan, suhu, atau percepatan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
1. Dapat menjelaskan karakteristik Voltmeter dan Amperemeter dari simbol- simbol alat ukur tersebut
2. Dapat menentukan posisi pembacaan dan batas ukur yang tepat dari alat ukur saat melakukan pengukuran.
3.Dapat menjelaskan pengaruh Potensiometer dan Tahanan Geser terhadap arus dan yang mengalir pada rangkaian.
4. Dapat memahami prinsip kerja Jembatan Wheatstone.
A. Alat
1. Instrument
2. Module
Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :
Potensiometer merupakan resistor variabel yang nilai resistansinya dapat diubah dengan cara memutar tuasnya untuk mendapatkan variasi arus. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan perangkat elektronik. Salah satu contohnya seperti pengatur volume pada peralatan audio.
Potensiometer mempunyai 3 terminal, yaitu terminal A, terminal B, dan wiper. Dimana prinsip kerjanya ketika terminal A dan wiper dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika tuasnya diputar ke kanan. Ketika terminal B dan wiper dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika tuasnya diputar ke kiri. Sedangkan ketika terminal A dan B dihubungkan maka pada potensiometer akan menunjukkan nilai resistansi maksimum. Nilai resistansi ini akan selalu tetap dan merupakan nilai resistansi total dari potensiometer.
Tahanan geser mempunyai 3 terminal, yaitu terminal A, terminal B, dan wiper. Dimana prinsip kerjanya ketika terminal A dan wiper dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika tuasnya digeser ke kanan. Ketika terminal B dan wiper dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika tuasnya digeser ke kiri. Sedangkan ketika terminal A dan B dihubungkan maka akan menunjukkan nilai resistansi maksimum. Nilai resistansi ini akan selalu tetap dan merupakan nilai resistansi total dari tahanan geser.
Keterangan Gambar:
S : Saklar penghubung
G : Galvanometer
V : Sumber tegangan
Rs : Resistor variabel
Ra dan Rb : Hambatan yang sudah diketahui nilainya
Rx : Hambatan yang akan ditentukan nilainya
0 comments:
Posting Komentar