Transistor adalah komponen semikonduktor yang sangat penting dalam dunia elektronika karena fungsinya sebagai penguat, saklar, atau penstabil tegangan dalam berbagai rangkaian. Terdiri dari tiga terminal, yaitu basis, kolektor, dan emitor, transistor mampu mengontrol aliran arus atau tegangan yang lebih besar dengan mengatur arus kecil di terminal basisnya. Dalam modul praktikum ini, kita akan membahas beberapa konfigurasi biasing transistor yang umum digunakan, yaitu self-bias, fixed bias, voltage divider bias, serta aplikasi transistor sebagai regulator daya pada IC power.
Self-bias Ada biasing di mana biasing transistor dicapai melalui penggunaan resistansi umpan balik dari kolektor ke basis. Self-bias menawarkan stabilitas termal yang lebih baik dibandingkan dengan bias tetap karena tegangan bias basis secara otomatis menyesuaikan dengan perubahan tegangan kolektor. Konfigurasi ini memungkinkan transistor untuk beroperasi lebih stabil terhadap perubahan suhu dan variasi dalam parameter transistor.
Fixed bias adalah metode biasing yang paling sederhana, di mana tegangan bias untuk basis transistor ditetapkan oleh sumber tegangan eksternal melalui resistansi. Meskipun mudah untuk diimplementasikan, fixed bias memiliki kelemahan dalam stabilitas termal karena titik kerjanya sangat dipengaruhi oleh perubahan suhu dan variasi dalam parameter transistor.
Voltage divider bias adalah konfigurasi biasing yang lebih kompleks namun memberikan stabilitas yang lebih baik daripada fixed bias. Metode ini menggunakan dua resistor untuk membagi tegangan suplai dan menghasilkan tegangan bias yang lebih stabil di terminal basis. Konfigurasi ini sangat umum digunakan dalam rangkaian amplifier karena mampu menjaga titik kerja yang stabil meskipun terjadi perubahan suhu atau variasi pada parameter transistor.
Lalu IC power dengan transistor regulator, di mana transistor digunakan untuk mengatur tegangan output dalam rangkaian daya. Transistor regulator berfungsi untuk menjaga tegangan output tetap konstan meskipun terjadi perubahan pada tegangan input atau beban. Dalam aplikasi ini, transistor bekerja dalam mode saturasi dan cutoff untuk mengontrol aliran daya yang lebih besar, memastikan bahwa rangkaian menerima tegangan yang tepat dan stabil.
2. Tujuan [kembali]
- Mengetahui prinsip kerja transistor.
- Mengetahui prinsip kerja dan karakteristik dari rangkaian fixed bias.
- Mengetahui prinsip kerja dan karakteristik dari rangkaian self bias.
- Mengetahui prinsip kerja dan karakteristik dari rangkaian voltage divider bias.
- Mengetahui prinsip kerja Class A Amplifier
- Mengetahui prinsip kerja Regulator Power Supply
3. Alat dan Bahan [kembali]
A. Alat
- Multimeter
4. Dasar Teori [kembali]
Transistor adalah komponen berbahan semikonduktor yang digunakan sebagai penguat, sirkuit pemutus, penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Pada umumnya transistor memiliki 3 terminal yaitu basis (B), emitter (E), dan collector (C). Berdasarkan susunan semikonduktor yang membentuknya, transistor dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
1. Transistor NPN
(a) (b)
Pada kondisi saturasi, arus Kolektor (IC) akan mencapai harga maksimum, tanpa bergantung kepada arus Basis (IB), dan βdc, hal ini dikarenakan pada emitter dan kolektor menerima forward bias.
- Transistor dalam Mode Aktif: Dalam amplifier kelas A, transistor tidak pernah sepenuhnya mati (cut-off) atau jenuh (saturation). Ini berarti transistor selalu berada dalam kondisi aktif, memungkinkan arus untuk mengalir terus menerus.
- Arus Bias Tinggi: Amplifier kelas A di-bias dengan arus yang cukup tinggi sehingga sinyal input dapat digeser di sekitar titik operasi yang linear. Ini menghasilkan distorsi yang sangat rendah dan reproduksi sinyal yang sangat akurat.
- Regulator Linear
- Regulator Switching
5. Percobaan [kembali]
0 comments:
Posting Komentar